Masjid Peneleh merupakan salah satu
masjid tua di Surabaya. Diyakini dibangun pada abad ke-15 oleh Sunan
Ampel dalam misinya menyiarkan agama Islam di Jawa sebelum dianugerahkan
tanah di pesisir Surabaya oleh Raja Majapahit yang disebut Dento (Ampel
Denta). Masjid ini dibangun lebih tua dari pada masjid Ampel. Masjid
ini terletak di tengah-tengah kampung Peneleh tepatnya gang V atau biasa
disebut gang masjid. Berasal dari kata pinilih (pilihan) nama masjid
menjadi terkenal dengan sebutan Peneleh. Kata pinilih ini tertulis
dengan huruf arab pegon 'fanilih', terletak tepat di samping kanan pintu
masjid. Melihat arsitekturnya sekarang, kemungkinan masjid ini telah
direnovasi pada tahun 1800an. Keistimewaan lain dari masjid ini adalah
adanya jam matahari atau disebut jam bencet sebagai penanda waktu solat.
Pada tahun 1929 dibentuk dan dibangun biro Hindia Belanda oleh sekelompok pengusaha berkebangsaan Belanda tetapi lebih banyak kelompok pengusaha dari Belgia dengan nama COBRA. Mereka menetapkan nama NEDERLANDSCH INDISCHE BIER BROWERIJ N V. Tahun 1931 produksi mulai berjalan dan dipasarkan. Tahun 1937 karena sesuatu hal internal, maka perusahaan ini pailit. Dengan pailitnya perusahaan datang jaringan bir belanda yaitu Heineken’s dan membeli pabrik ini. Heineken merubah nama perusahaan dengan “ HEINEKEN’S NEDERLANDSCH INDISCHE BIER BROUWERIJ MAATSCHAPIJ” yang memproduksi bir merk Heineken, Java Bier dan Java Bonker. Tahun 1942 selama kependudukan Jepang, pabrik bir di Surabaya dikuasai oleh Jepang dan namanya diubah ala Jepang yaitu “NIPPON BITJIU KAISAI” Dalam waktu singkat Jepang tidak memberikan perubahan pada produk bir karena konsentrasinya pada militer, awal 1944 ada rencana untuk memberikan sentuhan rasa sochu pada produk ini, akan tetapi belum sempat memberi sentuhan pada t...
Komentar
Posting Komentar