Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Gardu ANIEM di Jl. Kebalen Timur

Salah satu gardu ANIEM di jl. Kebalen Timur Surabaya. Tidak banyak gardu ANIEM dengan bentuk atap meruncing, salah satu yang masih tersisa berada di jl. Embong Ploso dekat monumen bambu runcing. Perkembangan listrik di Indonesia tidak lepas dari Perusahaan Listrik Swasta di jaman Belanda yang mengusahakan adanya listrik di tanah air  kita. Listrik di Indonesia mulai dialirkan pada tahun 1897 ketika berdiri perusahaan listrik yang pertama yang bernama Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij (NIEM) di Batavia dengan kantor pusatnya di Gambir. Sedang di Surabaya bermula ketika perusahaan gas NIGM pada tanggal 26 April 1909 mendirikan perusahaan listrik yang bernama Algemeene Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij (ANIEM).  Listrik merupakan barang mewah pada jamannya. Tidak semua rumah mendapatkan aliran listrik, kebanyakan ya para londo – londo itu sendiri yang mendapatkannya. Masing – masing daerah memiliki perusahaan listrik tersendiri, tidak sep...

Balai Kota Surabaya

Jalan-jalan ke Balai Kota Surabaya kali ini ketiga kalinya bagi saya. Pertama pada Oktober 2015 bersama sahabat saya Titis. Kemudian yang ke dua pada sekitaran Februari 2016 bersama kawan-kawan pecinta sejarah. Dan yang ketiga adalah dokumentasi berikut saat trip bersama Surabaya Heritage Trip. Stadhuis te Soerabaia, gedung tersebut sampai sekarang masih digunakan sebagai gedung Balai Kota Madya Surabaya. Selesai dibangun pada tahun 1925 dan terletak di Ondomohen weg (Jl. Taman Surya), Arsitektur dari gedung ini adalah GC. Citroen (1881-1935), yang merupakan arsitek yang bekerja untuk bangunan-bangunan Gemeente pada saat itu. Di bagian belakang gedung ini terdapat bunker bawah tanah yang dipersiapkan sebagai tempat perlindungan menghadapi perang Dunia II (1939-1945).Kabarnya bunker ini tembus ke rumah dinas Wali Kota di sebelah timur gedung. Tanggal 1 April 1906 Surabaya ditetapkan sebagai kotamadya (gemeente) dari peraturan 1 Maret 1906. Sejak saat itu semua pemerintahan...

Museum Probolinggo

Terletak di Jalan Suroyo No 7 Kota Probolinggo, museum ini dulunya merupakan Gedung Societiet Gebow Harmony yang difungsikan sebagai tempat konkow para priyayi belanda. Gedung ini pertama dibangun pada tahun 1814 yang mempunyai gaya bangunan Empire Style. Denah simetris, beratap perisai, satu lantai, di serambi depan dan belakang terdapat pilar – pilar, serta memiliki gevel di atas serambi. Bangunan ini terbagi menjadi beberapa serambi antara lain serambi depan, ruang tengah, serambi belakang, serta sayap gedung yang terletak di kanan dan kirinya.Bangunan museum ini menghadap ke barat dengan Serambi depan yang merupakan sebuah ruang terbuka yang memiliki 6 buah kolom gaya doria. Dari serambi tersebut terdapat 5 buah pintu. 3 buah merupakan pintu menuju ruang tengah, dan masing-masing pintu menuju sayap gedung di kanan dan kiri ruangan atau serambi. (Visitprobolinggo.com)